Monday, September 17, 2012

KAMBING UNGGUL

Kambing Boer adalah salah satu kambing unggul dan pertama kali dibudidayakan di Afrika Selatan pada tahun 1900-an untuk produksi daging. Nama kambing ini sendiri, Boer, adalah bahasa Belanda yang berarti petani. Kambing Boer umumnya bertubuh putih dan kepala warna coklat. Kambing ini bertubuh lebar, panjang, berkaki pendek, berhidung cembung, dan bertelinga panjang menggantung. Kambing unggul ini terkenal jinak, pertumbuhannya cepat, dan tingkat kesuburannya tinggi. Kambing Boer jantan dewasa berumur 2-3 tahun dapat mencapai bobot antara 110-135 kg, dan kambing Boer betina dewasa antara 90-100 kg. Pertambahan berat tubuh rata-rata 0,02-0,04 kg per hari. Persentase daging pada karkas kambing Boer jauh lebih tinggi dan mencapai 40%-50% dari berat tubuhnya.

Kambing Boer jantan bertubuh kokoh dan kuat. Pundaknya luas dan bagian belakangnya dipenuhi dengan otot yang padat. Kambing Boer dapat hidup pada suhu lingkungan yang ekstrim, mulai dari suhu sangat dingin (-25 derajat C) hingga sangat panas (43 derajat C) dan mudah beradaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Kambing ini juga tahan terhadap penyakit dan dapat hidup di kawasan semak belukar, lereng gunung yang berbatu atau di padang rumput. Secara alamiah kambing ini adalah hewan yang suka meramban sehingga lebih menyukai daun-daunan, rumput berdaun lebar, dan tanaman semak daripada rumput biasa.


Kambing Boerawa / Boereta, merupakan hasil persilangan kambing Boer dengan Kambing Peranakan Etawa yang memiliki bermacam spesifikasi mengikut tetuanya. di indonesia kambing Boer di silangkan dengan PE jenis jawa randu atau bligon atau rambon atau kambing sumbawa tapi jarang sekali di silangkan dengan kambing PE Kaligesing maupun Etawa Senduro, mungkin dikarenakan pecinta Kaligesing lebih memilih memurnikan PE kaligesing itu sendiri yang sekarang trennya cenderung ke arah kambing kontes. demikian juga senduro yang memiliki performa daging yg tidak kalah tinggi dibandingkan Boer.
Rata rata jumlah kelahiran Boerawa 1,3/kelahiran dan berat lahir 3-4 kg. berat sapih sekitar 20-30 kg. Berat dewasa tubuh 35-60 kg


Kambing Boerka, Kambing Boerka adalah hasil persilangan kambing Boer dengan kambing kacang yang memiliki type prolifik sehingga rata rata jumlah kelahiran mencapai 1,7 - 1,8/kelahiran dengan berat lahir 2,5-3,5kg/ekor. secara fisik Boerka memiliki postur yg tdk jauh berbeda dengan kambing kacang namun lebih unggul di sisi bobot tubuh yang bisa mencapai 40-60 kg pada usia 1 tahun pada kambing jantan.
bagi yang peternak yang berminat menyilangkan Kambing Boer ini dapat menghubungi dinas peternakan di daerah masing masing atau FAPET UNIBRAW, BIB Lembang, UTPD semen Beku Terbangi Besar Lampung dan BIB Singosari Malang. di beberapa daerah seperti jawa barat dan lampung terdapat beberapa peternakan yang memiliki koleksi kambing jenis ini.


Kambing PE Kaligesing, Kambing yang hasil persilangan antara Kambing ettawa / Jamunapari dengan kambing lokal indonesia, dulu berkembang biak di daerah kali gesing Purworejo. kambing ini merupakan kambing dwi fungsi yaitu sebagai kambing pedaging dan perah. Karena penampilannya yang menarik kambing kaligesing saat ini banyak dikonteskan di berbagai daerah terutama jawa tengah dan jawa timur. kambing kaligesing kelas kontes memiliki harga yang lumayan mahal di banding non kontes. biasanya kambing kali gesing di bagi menjadi beberapa grade seperti grade A, B, C dan seterusnya yang menentukan nilai estetika dan nilai jual kambing tersebut. kambing kali gesing telah di tetapkan sebagai kambing asli Indonesia.

Kambing Etawa Senduro, Mirip dengan Kaligesing Etawa Senduro juga merupakan hasil persilangan JamunaPari dengan kambing lokal Lumajang, Senduro merupakan nama daerah di Lumajang. Kambing ini merupakan kambing dwi guna yaitu sebagai kambing pedaging dan perah. berat rata rata kelahiran 2,5-5 kg dengan tingkat kelahiran kembar cukup tinggi. bobot tubuh dewasa jantan mencapai 60-70 kg pada usia 1 tahun. berat lepas sapih mencapai 20-25 kg.


Saanen betina
Kambing Saanen, Bulunya pendek berwarna putih atau krem dengan titik hitam di hidung, telinga, dan aambingnya. Hidungnya lurus dan muka berupa segitiga. Telinganya sederhana, tegak ke sebelah dan ke depan. Ekornya tipis dan pendek.




sapera milik ciangsana farm
Demikian morfologi kambing Saanen asal dari Swiss itu. Ternyata tidak hanya penampilannya saja yang unik dan bagus, hasil produksi susunya pun sangat baik. Merupakan Kambing type Perah yang sangat potensial dimana produksi susunya bisa mencapai 4 liter / hari dengan masa laktasi sekitar 200 hari. namun kambing saanen kurang bisa beradaptasi di lingkungan tropis. dia bisa berkembang baik di daerah dataran tinggi 1000 m dpl. sekarang ini beberapa peternak mengawin silangkan pejantan saanen dengan betina PE yg di kenal dengan Kambing Sapera yang mana lebih bisa beradaptasi dengan kondisi iklim tropis dan menghasilkan susu lumayan banyak.

reff : kambingindonesia.com



No comments:

Post a Comment